PERTEMUAN 13

 ETIKA DAN PROFESIONALISME



1.     Pengertian Etika dan Etika Profesi

a.      Pengertian Etika

      Etika dipengaruhi oleh kehidupan manusia. Menurut Sumaryo (1995) etika berasal dari bahasa Yunani yaitu "ethos" yang berarti "adat istiadat yang baik". Etika juga mencakup motif-motif pada seseorang dalam melakukan sikap tersebut. Yang mendasari tumbuhnya etika adalah sikap untuk saling menjaga kepentingan, keamanan dan kenyamanan sesama manusia sesuai dengan adat istiadat dan tidak bertentangan dengan hak asasi pada umumnya.

b.     Pengertian Etika Profesi

      Etika profesi adalah sikap etis yang harus dimiliki oleh setiap profesional sebagai sikap dalam menjalankan tugasnya dan merupakan bagian dari norma-norma dalam kehidupan manusia.

1)     Fungsi

·       Sebagai pedoman dalam menjalankan tugas.

·       Sebagai alat untuk mengontrol pada bidang profesi masing-masing

·       Sebagai salah satu cara pencegahan adanya campur tangan pihak lain dalam keanggotaan profesi.

2)     Tujuan

·       Menjunjung tinggi suatu profesi.

·       Meningkatkan pengabdian anggota pada profesi

·       Meningkatkan kesejahteraan anggota profesi.

·       Meningkatkan mutu.

·       Menentukan standar pada suatu profesi

c.      Prinsip Pada Etika Profesi

1)     Prinsip Tanggung Jawab

2)     Prinsip Keadilan

3)     Prinsip Otonimi

4)     Prinsip Integritas Moral

 

2.     Profesi dan Profesional

            Belum ada kesepakatan mengenai pengertian profesi karena tidak ada standar pekerjaan/tugas tentang apa yang bisa dikatakan sebagai profesi. Ada yang mengatakan bahwa profesi adalah "jabatan seseorang padahal profesinya tidak komersial. Secara tradisional ada 4 profesi yang terkenal yaitu kedokteran, hukum, pendidikan dan peradaban.

a.      Pekerjaan profesional dimaksudkan untuk mewujudkan kebajikan demi menjunjung tinggi kehormatan profesi yang diembannya, dan mereka tidak terlalu mementingkan atau mengharapkan upah materi.

b.     Pekerjaan seorang profesional harus didasarkan pada keterampilan teknis berkualitas tinggi yang dicapai melalui proses pendidikan dan/atau pelatihan yang panjang, eksklusif, dan berat.

c.      Pekerjaan seorang profesional yang diukur dari kualitas kendali dan kualitas moral harus tunduk pada suatu bentuk kode etik yang dikembangkan dan disepakati dalam organisasi profesi.

 

3.     Etika Profesi

            Prinsip-prinsip umum yang dirumuskan dalam suatu profesi akan berbeda satu dengan yang lainnya. Hal ini disebabkan perbedaan adat, kebiasaan,kebudayaan, dan peranan tenaga ahli profesi yang didefinisikan dalam suatu Negara tidak sama.

            Adapun yang menjadi tujuan pokok dari rumusan etika yang dituangkan dalam kode etik (code of conduct) profesi adalah:

a.      Standar etika mendefinisikan tanggung jawab kepada masyarakat luas.

b.     Standar etika membantu profesional profesional menentukan apa yang harus dilakukan jika mereka dihadapkan pada dilema etika di tempat kerja.

c.      Standar etika membiarkan profesi yang menjaga reputasi atau nama dan fungsi profesional di masyarakat terhadap perilaku jahat anggota tertentu

d.     Standar etika mencerminkan/membayangkan ekspektasi moral masyarakat, dengan demikian standar etika memastikan bahwa anggota profesi akan mentaati hukum (kode etik) profesi dalam pelayanannya.

e.      Standar etika menjadi dasar untuk menjunjung tinggi perilaku dan integritas atau kejujuran para profesional.

f.      Harap diperhatikan bahwa kode etik profesi tidak sama dengan hukum (undang-undang). Tenaga ahli profesional yang melanggar sanksi atau denda dari induk organisasi profesinya

 

4.     Ciri-ciri Profesi

a.      Adanya Pengetahuan Khuusus

Ciri ciri profesi yang pertama adalah terdapat pengetahuan khusus. Umumnya, keahlian dan keterampilan ini dimiliki lantaran proses pendidikan, pelatihan atau suatu pengalaman yang sudah dijalani selama bertahun-tahun. Sehingga, bisa dipastikan bahwa seseorang dikatakan memiliki profesi apabila ia memiliki pengetahuan khusus.

b.     Ada standar dan kaidah moral yang tinggi

Selanjutnya, profesi memiliki ciri berupa adanya kaidah dan standar moral yang tinggi. Umumnya, masing-masing perilaku di dalam profesi mendasarkan aktivitas dan perbuatannya kepada kode etik profesi.

c.      Mengabdi terhadap kepentingan masyarakat

Ciri yang selanjutnya dari profesi adalah terdapat unsur mengabdi kepada kepentingan masyarakat. Maksudnya adalah, masing-masing pelaksana dari profesi harus meletakkan kepentingan pribadinya dan mengutamakan kepentingan yang terdapat di masyarakat.

d.     Terdapat izin untuk menjalankan profesi

Selain itu, profesi juga memiliki ciri ada izin khusus untuk menjalankan sebuah profesi tertentu. Disadari, atau tidak, setiap profesi akan bersinggungan dengan kepentingan yang ada di masyarakat. Sehingga, berbagai nilai kemanusiaan seperti keselamatan, kelangsungan hidup, keamanan dan sebagainya yang menuntut sebuah profesi memperoleh izin khusus.

e.      Dijalankan oleh kaum professional

Ciri selanjutnya dari suatu profesi adalah dijalankan oleh anggota yang merupakan kaum profesional. Setiap profesi memang harus dilakukan secara profesional. Tidak bisa semena-mena dan harus mengikuti tugas serta aturan yang berlaku. Maka, yang bisa menjalani sebuah profesi dengan baik adalah para kaum profesional.

 

5.     Etika Profesi di Bidang IT

a.      Terampil dalam menggunakaan peralatan yang berkaitan dengan dengan bidang profesi IT.

b.     Sudah berpengalaman untuk menganalisa software, program atau aplikasi.

c.      Memiliki jiwa disiplin kerja

d.     Dapat bekerja sama dengan baik

e.      Cepat tanggap atas keluhan masalah dari klien

f.      Mampu menerapkan pendekatan disipliner.

 

6.     Etika Penggunaan Teknologi Informasi

a.      Kelenturan Logika

Maksud dari kelenturan logika adalah bahwa aplikasi pada komputer akan melakukan hal-hal yang dikehendaki oleh pembuat aplikasi tersebut, yaitu programmer.

b.     Faktor Transformasi

Kehadiran komputer dalam dunia bisnis tidak hanya berhasil meningkatkan pesatnya kinerja suatu perusahaan, tetapi secara langsung telah melakukan perubahan terhadap cara masyarakat dalam menjalankan aktivitas atau aktivitasnya sehari-hari (transformasi). Transformasi ini terjadi pada level manajemen puncak dimana peran komputer semakin besar dalam proses pengambilan keputusan.

c.      Faktor Tak Kasat Mata

Faktor tak kasat mata merupakan sebuah kesempatan yang paling banyak digunakan oleh orang-orang yang menggunakan komputer sebagai alat kejahatan karena seperti halnya hubungan antara pasien dan dokter, seringkali perusahaan menyerahkan seutuhnya pengembangan aplikasi kepada para programmer yang ditunjuk.

 

7.     Isu-isu Penyalahgunaan Komputer

a.      Isu Privasi

Privasi informasi merupakan hak untuk menentukan kapan dan sejauh mana informasi tentang diri sendiri dapat dikomunikasikan kepada pihak lain. Hak ini berlaku pada individu, kelompok, dan institusi.

b.     Isu akurasi

Merupakan otentikasi, kebenaran, dan keakuratan informasi yang dikumpulkan.

c.      Isu Property

Properti atau sebutan lain adalah kepemilikan dan nilai informasi (Hak Kekayaan Intelektual). Hak Kekayaan Intelektual paling umum yang terkait dengan TI adalah perangkat lunak. Menyalin/membajak perangkat lunak adalah hak cipta dan merupakan masalah besar bagi vendor, serta untuk karya intelektual lainnya seperti musik dan film.

d.     Isu Aksesibilitas

Merupakan hak untuk dapat mengakses informasi dan membayar biaya untuk mengaksesnya. Ini juga masalah masalah keamanan sistem dan informasi.



SOAL LATIHAN/TUGAS 


1. Jelaskan pengertian dari etika profesi! 

2. Jelaskan fungsi dan tujuan dari etika profesi! 

3. Mengapa setiap profesi membutuhkan etika? 

4. Bagaimana cara menanamkan etika pada setiap profesi?


Jawab :


1. Etika profesi mengacu pada seperangkat nilai, prinsip, dan standar moral yang mengatur perilaku dan tindakan para praktisi dalam suatu profesi tertentu. Ini melibatkan pemahaman tentang tanggung jawab profesional, hubungan dengan klien atau pelanggan, kolaborasi dengan rekan kerja, dan kewajiban terhadap masyarakat atau masyarakat umum.


2. Fungsi dan tujuan dari etika profesi adalah sebagai berikut:


- Panduan Perilaku: Etika profesi memberikan panduan dan kerangka kerja moral bagi para praktisi untuk membuat keputusan yang tepat dalam situasi yang kompleks dan beragam. Etika profesi membantu menjaga integritas dan kualitas layanan yang diberikan oleh para profesional.


- Melindungi Kepentingan Klien: Etika profesi bertujuan untuk melindungi kepentingan dan kesejahteraan klien atau pelanggan. Ini melibatkan menjaga kerahasiaan, kepercayaan, dan mengutamakan kepentingan klien di atas kepentingan pribadi atau keuntungan profesional.


- Membangun Kepercayaan Masyarakat: Etika profesi berperan dalam membangun kepercayaan dan reputasi profesi di mata masyarakat. Dengan mengikuti standar etika yang tinggi, para praktisi dapat memastikan bahwa mereka beroperasi dengan integritas, menjunjung tinggi nilai-nilai moral, dan bertanggung jawab terhadap dampak sosial dari pekerjaan mereka.


- Mengatur Profesi: Etika profesi membantu mengatur perilaku dan standar dalam suatu profesi. Ini termasuk memastikan bahwa para praktisi memiliki kualifikasi yang memadai, menjaga kompetensi profesional, dan mencegah praktik yang tidak etis atau penyalahgunaan kekuasaan.


3. Setiap profesi membutuhkan etika karena:


- Melindungi Masyarakat: Etika profesi membantu melindungi masyarakat dari praktik yang merugikan atau tidak etis oleh para praktisi. Etika profesi menetapkan standar dan tindakan yang bertujuan untuk menghindari kerugian, melindungi privasi, dan memastikan keamanan dalam layanan yang diberikan.


- Mempertahankan Kepercayaan: Etika profesi adalah fondasi untuk mempertahankan kepercayaan masyarakat terhadap profesi tersebut. Dengan mengikuti etika profesi yang ketat, praktisi memastikan bahwa mereka dianggap dapat diandalkan, memiliki integritas, dan memprioritaskan kepentingan klien atau masyarakat.


- Mengatasi Konflik Kepentingan: Dalam praktik profesional, sering kali ada konflik kepentingan antara kepentingan pribadi, organisasi, dan masyarakat. Etika profesi membantu dalam mengatasi konflik semacam itu dan memastikan bahwa keputusan dan tindakan yang diambil didasarkan pada nilai-nilai moral yang benar, dengan kepentingan terbaik bagi semua pihak yang terlibat.


4. Cara menanamkan etika pada setiap profesi meliputi:


- Pendidikan dan Pelatihan: Mengintegrasikan pelatihan etika dalam kurikulum pendidikan dan


 pelatihan untuk para calon profesional. Ini melibatkan mempelajari kode etik profesi, memahami dilema etis, dan mengembangkan keterampilan dalam mengambil keputusan moral.


- Mentoring dan Bimbingan: Mendorong praktisi yang berpengalaman untuk menjadi mentor bagi para praktisi muda, memberikan bimbingan dan nasihat etis dalam menjalankan pekerjaan mereka. Mentor dapat membantu menanamkan nilai-nilai etis dan memberikan contoh perilaku yang baik.


- Membuat Kode Etik Profesi: Membuat dan menerapkan kode etik profesi yang jelas dan komprehensif. Kode etik ini harus memberikan pedoman yang jelas tentang tanggung jawab profesional, prinsip moral, dan standar perilaku yang diharapkan dari para praktisi.


- Sanksi dan Pengawasan: Menetapkan sistem sanksi dan pengawasan untuk melindungi profesi dari pelanggaran etika. Ini dapat mencakup mekanisme pelaporan, komisi etik, dan prosedur penegakan yang memastikan bahwa praktisi yang melanggar etika bertanggung jawab atas tindakan mereka.


- Mendorong Refleksi dan Diskusi: Mendorong praktisi untuk melakukan refleksi diri dan terlibat dalam diskusi etis. Diskusi kelompok atau studi kasus dapat membantu para praktisi memahami situasi yang kompleks

Ahmad Wahyu Tiaro Syaoqi

Mahasiswa Universitas Pamulang / 03 TPLP 032 / 221011401901

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama